Siapa aku ini? Lancang menuhankan kamu dan meng-kamu-kan Tuhan?
Mungkin aku terlalu semangat berlari merengkuh bayangmu.
Hingga kadang lupa bahwa aku bergerak menjauhi Tuhanku.
Walau kadang lelah mengejarmu.
Namun Tuhanku tidak pernah lelah mengejar aku.
Tinggalkan aku.
Tuhanku saja berani kuselingkuhi. Apalagi kau nantinya?
Yang hanya berwujud manusia.
Lepaskan aku.
Jika menyebut nama Tuhan saja kadang lupa.
Jangan harap aku bisa mengingat hal-apa-itu-yang-kau-anggap-penting.
Ketika lutut dan lantai menyatu.
Dan kali ini, nama yang terucap bukanlah namamu. Tapi nama Tuhanku.
Hanya ada keheningan dan denting jarum jam.
Lipat tangan, tunduk kepala.
Bercucuran air mata sambil bercerita kepada Pemilik Semesta.
Dan untuk pertama kalinya.
Rasa rinduku pada Tuhanku melebihi rasa rinduku padamu.
Mungkin aku terlalu semangat berlari merengkuh bayangmu.
Hingga kadang lupa bahwa aku bergerak menjauhi Tuhanku.
Walau kadang lelah mengejarmu.
Namun Tuhanku tidak pernah lelah mengejar aku.
Tinggalkan aku.
Tuhanku saja berani kuselingkuhi. Apalagi kau nantinya?
Yang hanya berwujud manusia.
Lepaskan aku.
Jika menyebut nama Tuhan saja kadang lupa.
Jangan harap aku bisa mengingat hal-apa-itu-yang-kau-anggap-penting.
Ketika lutut dan lantai menyatu.
Dan kali ini, nama yang terucap bukanlah namamu. Tapi nama Tuhanku.
Hanya ada keheningan dan denting jarum jam.
Lipat tangan, tunduk kepala.
Bercucuran air mata sambil bercerita kepada Pemilik Semesta.
Dan untuk pertama kalinya.
Rasa rinduku pada Tuhanku melebihi rasa rinduku padamu.
1 comment:
nice driv..
Post a Comment