Monday, February 13

Georgetown, A Laid Back Town.

Monday, February 13
Enggak tahu kenapa, selalu ada hal menarik dari sebuah kota tua yang berhasil memikat hati gue. Entahlah, paling gak tahan sama sesuatu yang auranya berumur gitu. 

*brb gandeng tangan Mbak Yuni Shara* 

*halah* 

Ya, Georgetown.

Ibukota dari negara bagian Penang di Malaysia ini sudah menjadi incaran gue untuk dikunjungi setelah menyambangi saudaranya, Melaka, di tahun sebelumnya. 

Acungan jempol untuk pariwisata Malaysia yang bisa banget merawat warisan kota tua dan menjadikannya sebagai tujuan pariwisata. PR buat bapak menteri pariwisata kita yang baru nih, semoga bisa kesampean ya, Pak. 

*Mz, mau bikin tulisan politik apa mau cerita tentang trip kemaren, Mz?* 

*Oh, iya. Maap, Mb!* 

Georgetown itu kota yang menyenangkan sekali. Kotanya tidak terlalu besar. Sehari-dua hari keliling kota juga cukup. Dan yang paling menyenangkan buat gue sih, ini kotanya laid back banget. Enggak terlalu rushing atau crowded macam kota-kota besar pada umumnya. 

Everyday feels like holiday, really.

Lo bisa nemuin ibu-ibu yang masih pake baju rumah ngerumpi-ngerumpi cantik –tanpa maju mundur maju mundur atau bunyi tak-tok-tak-tok ya, di rumah-rumah makan. Atau kakek pagi-pagi udah stand by baca koran sambil santai sarapan disini. 

Gak ada gerombolan orang-orang kantoran yang jalan tegak lurus sambil buru-buru atau mereka-mereka yang sibuk mengejar waktu. Speaking of how laid back is this city.



Dan bukan warisan kota tua namanya kalau gak ada bangunan-banguan yang bisa memanjakan mata. Apalagi buat tower fetish macam gue. Dari bangunan menarik ke menarik lainnya gak memakan waktu yang cukup lama atau jauh. Gue aja kemaren keliling-keliling kotanya jalan kaki. 

Capek? Gapapa, yang penting puas. Bisa ngelihat Masjid Kapitan Keling, Church of Assumption, St.George Church dan yang lainnya.





Sambil keliling-keliling ngelihatin bangunan menarik di Georgetown, jangan lupa hunting murrals (street art) disini. Karena Georgetown identik sekali dengan gambar di dinding bangunan yang lucu atau unik.








Kita bisa nyewa sepeda buat eliling-keliling hunting nyari murals di Georgetown, atau kalau mau ngirit budget bisa sambil jalan kaki kok. Karena kotanya enggak begitu besar, seharian bisalah kalo cuma buat keliling-keliling nyari murals.


Terus kalo laper abis keliling-keliling kota gimana? Tenang! Di Georgetown banyak food stall bertebaran, apalagi kalo udah malam. Kebetulan gue menginap di sekitaran Love Lane, yang notabene kawasan backpacker di Georgetown, dan kalau sudah malam bayak jajanan tenda di sekitar situ. Atau coba main-main ke Kimberley St. juga banyak food stall bertebaran, cobain Curry Mee-nya deh.


Cuma ya itu, harus ditanya dulu halal apa enggaknya. Alhamdulilah, saya hampir makan pork noodle. Saking lapernya, ceritanya main langsung pesen-pesen aja begitu lihat mie. Eh begitu ngelihat kok bentukan dagingnya beda dan pas nanya, WAKWAW! Hahaha :D 

*elus-elus dada* 

Tapi jangan sedih! Ada food stall yang jualan burger yang enak di dekat situ, Manchaster Burger (entahlah, ada ‘United’-nya apa enggak), letaknya di seberang Sevel Love Lane. Dia bukanya kalo malam aja. Gampang kok ngelihatnya, semua dekorasi gerobaknya dipenuhi sama warna merah dan pernak-pernik Manchaster United. Porsi burgernya yang lumayan besar, ada fried potato juga. Enak lah pokoknya kalo buat cemilan malam.



Terus ada satu tempat juga di Lebuh Campbell Lane. Tempatnya memang gak strategis, karena di ujung lorong situ. Bukan macam cafe-cafe hits di kota besar sini modelnya. Tapi di situ gak pernah sepi. Rame terus tempatnya. Cobain teh tarik sama roti bakar selai srikayanya. Ini bakar rotinya masih tradisional banget, masih pake tungku arang besar gitu. Gak usah ditanya kalo soal rasanya mah. Cobain langsung aja. 

Oh iya, ini rahasia di antara kita aja ya. Ada satu tempat yang harus kalian kunjungin kalo lagi main-main ke Georgetown. Ada satu taman terbuka di deket terminal bis Georgetown, ke arah dermaga kapal feri, di sekitar Weld Quay Bus Depot, cobain deh duduk-duduk disitu pas sore-sore menjelang malam. Pemandangan langsung ke laut lepas, sambil ngerasain angin sepoi-sepoi. Duduk-duduk sambil bengong-bengong cantik aja disitu, ngelepasin rutinitas sejenak. 



 Jadi gimana? Yakin gak mau main-main ke Georgetown?


No comments:

DRIVO JANSEN © 2014