*tos*
Tapi banyak jalan menuju Roma kan? Semuanya bisa seru kok, kalo diakalin. Kayak yang gue lakukan pas long weekend kemaren ini. Akhirnya gue keliling-keliling Ibukota Jakarta tercinta, ala-ala jadi backpacker di kota sendiri, sambil mainan tustel. :D
Berhubung gue punya ketertarikan sendiri sama bangunan dan arsitektur, jadi rencananya bakal ke beberapa tempat. Beruntung udah ada transportasi ojek online, jadi cukup membantu backpacker kere macam hamba kalo mau pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan gampang.
Atau kalau mau, keliling-keliling naik Bus Transjakarta juga seru dan murah kok.
Pada belom pernah naik bust tingkat pariwisata buat keliling-keliling Ibukota kan? Tuh, boleh dicoba tuh! (Maybe I’ll write about this later!)
Sebagai perhentian pertama, gue main-main ke Gereja Katedral. Salah satu bangunan di Jakarta yang cukup bikin mata gue orgasme. Arsitekturnya bagus. Detil interior pintunya, yasalam. Ala-ala Sagrada Familia yang di Spanyol ya gak sih? :P
Cuma sayang aja gak sempet masuk ke dalam. Penasaran sih, mungkin nanti bakal balik lagi kesini buat masuk ke dalamnya.
Setelah itu tinggal nyebrang, ada Mesjid Istiqlal. Yang bikin pensaran dari bangunan ini, kalau (maaf) non muslim bisa masuk ke dalam gak sih? Sekedar cuma berkunjung atau mengambil beberapa foto di dalam? Soalnya, kalo lihat dari TV, interior di dalam bangunan mesjid ini sungguh megah sekali.
Puas melihat dua bangunan yang letaknya berseberangan itu, lanjut jalan-jalan ke wilayah Petak Sembilan di daerah Glodok. Lucunya, selama berpuluh tahun tinggal di Jakarta, baru kali ini gue main-main ke Petak Sembilan ini.
Ada beberapa klenteng berjejer yang bisa dikunjungi disini. Yha, gak usah jauh-jauh ke Chinatown di Singapura lagi lah kalo gitu untuk lihat klenteng.
Ternyata sampai di dalam salah satu klenteng, kita bisa ngobro-ngobrol sama salah satu penjaga klenteng, dan bisa diramal juga nanti sama dia. Yha, percaya gak percaya, ibaratnya sekedar seru-seruan lah.
Ada hal unik yang ada di klenteng ini. Lilin-lilin untuk ibadah disini besar sekali. Enggak ngerti lagi bakalan kapan itu lilinnya habis apa gimana saking besarnya.
Selain berkunjung ke klenteng, kalian juga wisata kuliner di sekitaran Petak Sembilan. Kebetulan pas gue lagi kesini pas lagi hujan, jadi gak sempet keliling banyak, tapi ada satu warteg yang musti-wajib dikunjungi di daerah sini. Warteg Gg.Mangga, namanya.
Ini warteg hits banget. Buka non stop 24 jam sehari. Tempatnya cukup bersih, pilihan lauknya banyak dan murah lagi. Kurang apa lagi coba?
Pernah nonton film A Copy Of My Mind? Ya, ini warteg tempat Alek tiap kali beli makanan buat Ibu Kos-nya.
Selesai dari Petak Sembilan, mikir-mikir kemana ya? Kota Tua terlalu mainstream, lagian udah pernah juga. Akhirnya mumpung deket, tinggal naik Bus Tranjakarta, terus turun di Museum Arsip.
Salah satu bangunan yang cukup menarik perhatian gue. Vintage-vintage gimana gitu.
Cuma lagi-lagi gue gak masuk ke dalam, karena kebetulan lagi ada yang foto pre-wedding. Akhirnya cuma foto-foto bangunan luarnya aja.
Yha, lumayan lah ya. Daripada lumanyun. #joke #lawas
Ternyata ada satu bangunan yang cukup dekat dengan Museum Arsip yang belom banyak orang tau. Gue aja taunya dari si Bapak driver ojek online yang gue naikin sebelumnya. Sempat ngobol dan begitu si Bapak tau kalo gue mau keliling-keliling Jakarta sambil mainan tustel, si bapak rekomendasiin tempat ini.
Bangunan Candra Naya, namanya. Letaknya di bawah hotel Novotel di Gajah Mada. Walaupun di atas bangunan ini berdiri hotel megah, namun banguna tua ini tidak dirubuhkan, malah masih dibiarkan berdiri.
Cerita lengkap mengenai bangunan ini silahkan baca disini. Disamping bangunan ini ada beberapa coffeshop. Gue beruntung sekali si Bapak ojek online tadi memberitahu gue salah satu hidden gem di Ibukota Jakarta.
Gimana, seru kan?
Ternyata berkeliling di dalam kota sendiri bisa semenyenangkan berkeliling di luar kota atau bahkan luar negeri.
Monggo dicoba sendiri!
|
No comments:
Post a Comment