Saturday, October 9

Tentang Mendung. Tentang Aku.

Saturday, October 9

Mendung itu kelabu yang membayangi hati.
Menyingkap kegalauan di tengah kekacauan. B
ertengger di dahan jiwa yang rapuh.
Menyisakan kicau.

Mendung itu mengundang rintik hujan yang jatuh.
Laksana air mata yang menggantung di pelupuk retina.
Menunggu jatuh, akibat rindu.

Cerah matahari yang tetiba berubah jadi gelap awan.
Entah hati siapa yang sedang tersakiti atau yang menyakiti.
Disitupun tampak mendung.

Pun jiwa yang malas.
Bergerak serasa susah.
Memang bukan salah bunda mengandung.
Atau salah teman-temannya Cinta.
Lihat keluar, mendung!

Langit ikut pudar. Tadi biru sekarang kelabu.
Entah cinta siapa yang dicontohnya.
Terselip mendung, disitu.

Hanya terdengar butir hujan yang semakin mengeras.
Sementara hati terus berkeras, ingin seperti mereka bebas.
Pun ada mendung disitu!

Langit lega mencurahkan isi hatinya.
Lihat hujan itu. Tp kenapa hati tetap mengganjal?
Coba tanya mendung. Mungkin dia tahu rahasianya!

Berharap matahari datang cepat.
Menyudahi kegalauan ini dengan sinarnya.
Karena mendung itu aku. Sekarang ini.


No comments:

DRIVO JANSEN © 2014