"Less care ke mereka yang mungkin kehidupannya ‘menggelitik’ untuk di komentari, karena kita ngga pernah tau apa yang sebenarnya tengah mereka alami di hidupnya."
Friday, September 13
Hujan di Bulan Juni
Hamba yang putus asa. Hampir menyerah. Ketika terlalu banyak berharap menjadi sebegitu menyakitkan. Ketika mimpi justru menjadi peluru yang membunuh.
Hamba yang tersesat. Kesana-kemari mencari jawaban, tidak tahu arah. Tak ada pilihan, hanya mengikuti kemana telapak kaki membawa pergi. Hamba yang menyusahkan. Menjadi beban pikiran serta penderitaan.
Monday, April 8
JAILOLO, I’M COMING! – TO EXPERIENCE AND TO SHARE
“Terus, alasan kenapa harus-kudu-wajib ikut menyaksikan Festival Teluk Jailolo itu apa sih?”
Tuesday, March 19
Selamat Ulang Tahun, @fiksimini!
Thursday, March 14
How Addicted You To Twitter?
Just found the article from Twitter, –from Kang Gatot (@lazypod) timeline, if I was not mistaken. And so here I repost this on blog. HOW ADDICTED YOU TO TWITTER?
"50 Signs You're Addicted To Twitter."
2. You've ignored incoming phone calls because you happened to be in the middle of composing a solid tweet. –Not Really
3. You've reached the point of actually rooting for red lights while driving.
4. You curse when the lights turn green. –Since am not riding my private vehicle, so am not into cursing. BUT I OFTEN TWEETING ONCE I GET ON THE BUS :))
5. Your Klout score has suddenly become more important than your credit score. –Not really
6. Your Twitter anxiety level has an inverse relationship with the battery power
7. You've caught yourself thinking, "If it isn't on Twitter yet, it hasn't happened." –HAHAHA! YEARIGHT!
8. When you say "watch the game," you mean "read tweets about it."
9. When you instinctively know how many characters a sentence is without
10. You associate whales with Twitter more than with SeaWorld. –HAHAHAHA!
11. Whenever you play with your phone, the people you’re with automatically assume you’re tweeting. –Since I am single, I got no one to text with nor to call, so yeah, I am busy tweeting.
12. You accidentally add "@" before your name when filling out official documents. –HAHAHA! Sometimes.
13. Even though your parents told you to never talk to strangers, you agree to a #tweetup with followers.
14. You judge others based on what URL shortener or photo-sharing service they use. –OH, SORRY LOCKERZ USERS!
15. You judge people who include an underscore in their Twitter name because you know they were late to join.
16. You feel the need to secure a Twitter handle for your unborn child.
17. You get an adrenaline rush when your tweet comes to exactly 140 characters without any abbreviations or shortcuts. –HAHAHAHA! FROM THE HELL YOU KNOW THIS!
18. You frequently check your unfollowers just to make sure a notable follower
19. You've unfollowed people who rarely tweet as a way of improving your follower to following ratio
20. When you pay $15 for in-flight Wi-Fi solely to keep up with your timeline.
21. You view Facebook as the VCR of social networking sites. –Sorry, but I rarely open my Facebook these days.
22. You start losing touch with your non-twitter friends. –DAMN ITS TRUE! :))
23. You've woken up in the middle of the night, replied to a tweet, and then had to explain the next morning why you were on Twitter at 3am. –Not really! I just ended up scrolling my timeline if so.
24. After a good tweet you keep reloading your @ mentions hoping to see an RT pop up. –HAHAHAHA! Sometimes. Fakir mention, they said.
25. You know Jerry Seinfeld isn't THAT funny. Steve Martin still is. –Fact is, I don’t know them both.
26. When you go to extreme and slightly dangerous measures to get a TwitPic.
27. You convinced your grandma to get on Twitter.
28. When your mom says she saw Chris Rock in the mall today, your response
29. You've asked your waitress for hashtags alongside your eggs & bacon.
30. You schedule your Direct Messages.
31. You pull over on the highway to tweet.
32. When you don't check in, you constantly feel out of touch.
33. During games, your 2nd screen is the television. –DON’T YOU AGREE THAT NOWADAYS, WATCHING SOCCER LEAGUE IS WAY MUCH BETTER THROUGH TIMELINE THAN TV? ALL HAIL TWITTER COMMENTATOR.
34. You save your best thoughts for tweets; not conversations. –Not really. But I tweet it right after I say it, sometimes.
35. When you pull into your driveway, you sit in the car for a last Twitter smoke.
36. Twitter has become an essential life element. Food. Water. Shelter. Twitter. –Can I add +1, please?! HAHAHAHA!
37. You had a dream that you had dinner with a celebrity you follow. –AGAIN, LIKE WHO DOESN’T?
38. Your @ symbol on your keyboard is starting to fade. –OH PLEASE DON’T!
39. You have a backup Twitter app. –UHM! Ubersocial, Twitter For Blackberry, SocialScope? You name it! As if we’re not cranky in case one of those apps didn’t work.
40. You submit customer service complaints to a company's Twitter handle instead of placing a call or writing a letter. –LIKE WHO DOESN’T!
41. Your business card lacks an email address, but has your Twitter name in bold. –I don’t have any business card, FYI.
42. You get angry when someone calls out your Twitter addiction. The more
43. You try to convert people to Twitter as if you work for Twitter -- and get paid a commission.
44. You still think adding "Tw" to words is clever. –HAHAHAHA!
45. You feel obligated to return someone's call or text because you know they've
46. When anything of significance happens, your non-tweeting friends say, "Are
47. You are already thinking of 3 people to share this list with who are worse than you.
48. You've gone back on your TiVo to take a picture of the weirdest fan in the stands.
49. You say the word Twitter at least 10 times a day.
50. If 15 of these rules apply to you, you have a borderline addiction. If 30 of these rules apply to you, you are officially addicted to Twitter. If 40 or more of these apply to you, you are a Twitterholic.
Berbalas Rindu (Surat Untuk Surga)
Thursday, February 28
Hae, Blackberry Z10!
Thursday, February 14
#HappyWorldRadioDay
Jadi, selain H-1 sebelum Valentine’s Day yang notabene saya masih belom punya pasangan jug –AAARRRGH! *dibekep karung goni* ternyata hari ini diperingati juga sebagai Hari Radio Internasional.
Selamat! Selamat!
Makanya semacam pengen cerita-cerita soal radio. Betapa saya gak bisa hidup tanpa kamu radio. Dan terimakasih banyak loh Pak Guglielmo Marconi yang udah nemuin benda keren macam ini. Semoga freepass gerbang surga jadi bagian Bapak ya.
Kalo ditanya, lebih pilih buat dengerin mp3 music –entah di hape / ipod / perangkat musik lainnya, atau dengerin radio? Pasti saya bakalan lantang buat memilih yang kedua. Soalnya biasanya kan kita udah tau list musik apa yang ada di hape kita, kira-kira abis ini lagu yang diputer apa ya –kecuali mode yang dipakai shuffle ya, tapi kan at least udah tau musik apa aja yang ada di list kita. Sementara kalo dengerin radio, kita gak tau lagu apa yang bakal diputar. Semacam surprise gitu.
Ain’t we all love being surprised?
Nah, ada juga yang suka denger radio yang tiap saat cuma memutar lagu aja –Ya, balik lagi sama pilihan masing-masing orang sih ya, tapi Mas dan Mbak, dapet salam itu dari mp3 music kalau cuma mau denger musik aja, kalo saya justru sukanya sama format radio yang ada penyiar dan topik siarannya juga. Lebih seru aja gitu.
Awal mula denger radio itu waktu masih jaman SMA –skip gak usah dibahas berapa tahun yang lalu ya, plis! Setiap abis pulang sekolah pasti denger radio, mulai dari jam ngerjain PR sampe tidur, radio pasti nyala.
Radio pertama yang saya denger itu Prambors 102.2FM, waktu itu studionya masih di Mendut. Dan ‘Yeah’-nya Usher sering banget diputer pada jaman itu.
Siapa sih yang gak dengerin siaran paginya Dagienkz dan Desta, yang sangat-sangat hits saat itu? Saya malah jarang dengerin mereka. Maklum, dulu hape yang built in radio kan masih jarang ya, jadi cuma bisa denger radio pas pulang sekolah kalo udah di rumah. Makanya radio show yang saya ikutin ya ‘Safari Sore’-nya Imam Darto dan Sesa Nasution.
Hampir pasti tiap hari dengerin mereka, dan selalu ketawa! Dulu, bangke momennya itu kalo si Imam Darto udah ngomong “Mama, mama!” ala Shincan ke Sesa Nasution. Sakit jiwahahahaha!
Makin ke sini, ternyata makin jarang dengerin radio. Kalaupun masih dengerin radio, intensitasnya gak sesering kayak waktu dulu. Apalagi sejak format Safari Sore berubah, format penyiarnya pun berubah. Sesa Nasution udah gak siaran lagi, tinggal Imam Darto doang dan ada penyiar baru laki-laki –maap lupa namanya.
Nah setelah itu, hasil coba-coba pencarian chanel frekuensi radio membawa saya ke 87.6 FM, Hard Rock Radio. Gak sengaja dengerin Drive and Jive yang dibawain sama Iwet Ramadhan sama Melaney Ricardo. Masih belum terlalu ngikutin karena format acara dan penyiarnya sih udah oke, tapi kok ya lagunya agak canggung di telinga gitu ya –mungkin karena emang segmennya untuk yang sudah agak dewasa kali ya jadi lagunya pun disesuaikan, cuma setiap kali dengerin juga pasti ketawa ngakak.
Setelah itu, lama absen gak denger radio. Sampai akhirnya mulai punya aktifitas yang mengharuskan untuk berangkat pagi dari rumah. Mulai kepikiran bosan selama di angkot sepanjang perjalanan, harus cari alternatif hiburan, dan pilihan jatuh untuk mendengarkan radio lagi.
Cari-cari frekuensi, eh ketemu lagi sama Melaney Ricardo. Tapi siaranya udah gak sore-sore lagi, tapi pagi-pagi. Do’i udah pindah ke 101.4 Trax FM ternyata. Siaran di ‘Morning Zone’ sama Ichsan Akbar. Dan semenjak dengerin mereka, intensitas dengerin radio naik lagi. Tiap pagi pasti-kudu-wajib-musti-harus dengerin mereka siaran. Semacam kayak ada yang kurang sepanjang hari kalo gak dengerin mereka pagi-paginya.
AND I LOVE THEIR SHOW, A LOT! AND SO WITH THE ANNOUNCER! ALL HAIL MELANEY RICARDO AND ICHSAN AKBAR!
Yaudahlah lagu-lagu yang diputerin enak-enak –soalnya kan Trax FM segmennya lebih mudaan jadi pas gitu di kuping, penyiarnya juga gila semua. Waktu itu formatnya masih Melaney Ricardo dan Ichsan Akbar sebagai penyiar. Ada juga Mbak Mentari (yang sering banget dipanggil ‘Kecoak Kantor’) yang jadi produsernya.
Dan pasti selalu ngakak tiap kali denger mereka. Karena tiap pagi biasanya naik angkot, pernah sampe dilihatin sama orang-orang se-angkot gara-gara ketawa ngakak dengerin mereka siaran –ya, maap Mas dan Mbak, ketutupan headset soalnya.
Banyak banget moment-moment seru pas dengerin siarannya ‘Morning Zone’ 101.4 Trax FM.
Mulai dari ikutan sms buat ikutan topik, sering dibacain juga sms / mention Twitter sama penyiarnya, malah pernah ditelpon loh –ih, bangga banget dulu kalo ditelpon terus on-air di radio, suaranya terpampang nyata membahana ke seantero Jakarta. *brb tulis achievment di CV*
Masih inget dulu Melaney sama Ichsan manggil entah satu sama lain atau ke pendengar itu ‘Til. Terus kalo nyebutin ‘www’ bukan ‘triple-double-u’ atau ‘we-we-we’, tapi ‘ew-ew-ew’. Paling males kalo Melaney nyebutinnya sambil ala-ala (apalagi kalo udah pake desahan) gitu, ganggu banget tapi asli kocak.
Terus waktu mereka nge-cover lagu ‘American Boy’? Gokil asli.
Senang sekaligus sedih juga sih lihat mereka udah kayak sekarang gini. Melaney udah jadi host yang di tiap TV ada mukanya dia mulu. Sementara Ichsan udah jadi penyanyi solo –soalnya dulu kalo diceng-cengin si Ichsan pasti dibilangin penyanyi featuringan mulu.
Sempet sedih waktu Melaney Ricardo memutuskan untuk kelar dari dunia radio. Sedih banget pas dengerin siaran terakhir mereka. Agak kurang rela gitu.
Dan jadi jarang dengerin radio lagi setelah itu. Soalnya Ichsan Akbar dan partner baru siarannya agak kurang sedep macam waktu sama Melaney Ricardo dulu.
Nah, ditengah-tengah pencarian chanel radio baru, sempet muter-muter dan sedikit hopeless karena belom ketemu sama siaran yang seru kayak dua radio show sebelumnya.
Sempet denger radio Prambors dan penyiar paginya yang baru itu, agak kurang sreg sih. Penyiar cowoknya cenderung agak maksa dan sedikit djayus –yasalam, Driv! tahun 2013 masih pake kata ‘djayus’. *dikepret kalender*
Dan enggak tahu ya, ini cuma saya aja apa bagaimana, Prambors sekarang lagu-lagunya gak kayak dulu, itu-itu mulu. Emang sih lagu-lagunya masih pas dan enak di kuping, tapi ya gak sampe lima kali sehari juga kali diputernya.
Dan semenjak ditinggal Melaney Richardo, saya udah jarang denger 101.4 Trax FM. Yang saya tahu, Ichsan Akbar juga udah gak siaran di ‘Morning Zone’ lagi.
Nah ditengah pencarian stasiun radio berikutnya, ketemulah sama 90.8 FM OZ Radio Jakarta.
Pertama kalinya sih gara-gara nyobain denger #CELACELI-nya Cicco dan Inu Numata, acara seputaran gosip-gosip selebritis Ibu Kota. Yang seru sih, selain suaranya Cicco yang cempreng dahsyat, ya dengerin komentar mereka tentang gosip-gosipnya. Wis, ada-ada bae!
Lama-lama mulai dengerin acara paginya. Ada Hithoshi dan Aji Sabha di ‘Waker With Si Jagung’. Ini mereka berdua juga lumayan cukup menghibur pagi-pagi.
Eh abis mereka siaran lama-lama berlanjut ke siaran berikutnya. Begitu seterusnya. Suka sama lagu-lagunya yang enggak monoton dan masih tetep enak di kuping. Mulai terbiasa denger lagu-lagu K-pop juga gara-gara radio ini karena pasti ada sisipan lagu-lagu hits Asia / K-pop-nya. Akhirnya jadi kebiasaan deh denger OZ Radio Jakarta sampe sekarang.
Dan gara-gara mereka-mereka tadi –nama-nama dan radio show mereka di atas, jadi punya mimpi suatu saat pengen jadi penyiar radio juga.
Kebayang, pekerjaan jadi penyiar radio itu seru banget, impian semua orang kayaknya!
Bisa bikin mood orang berubah dengan set list lagu-lagu yang diputar.
Bisa bikin orang-orang happy dengan lawakan-lawakan yang bikin ngakak.
Bisa berbagi, mulai dari informasi, pengetahuan atau sekedar cerita-cerita seputar topik.
Bisa jadi teman buat mereka yang sedang mendengarkan.
Menyenangkan, bukan?
Dan saya masih menyimpan mimpi saya itu, menjadi penyiar radio, untuk suatu saat nanti.
Ya, suatu saat nanti!
Friday, February 8
A Missing Piece Named Gufi
Sama seperti yang terjadi hari ini. Ada dua hal yang terjadi; kabar baiknya, Papa akhirnya sudah boleh pulang dari Rumah Sakit setelah beberapa hari dirawat akibat usus buntu. Dan kabar buruknya, begitu sampai rumah dikasihtau kalau si Gufi, anjing kami, hilang.
Bagian yang paling berat dan menyedihkan bukan ketika mereka hilang atau pergi. Tapi justru ketika kenangan tentang mereka datang mendekat.
Friday, January 25
Philips Aquatouch: How Modern Are You Guys?
Kadang suka kesal dengan pertumbuhan kumis dan jenggot yang terlalu cepat gak sih? Kalo iya, ayok kita toss dulu! –halah. Ini padahal gak pake minyak penumbuh bulu-bulu sejenis itu, tapi suburnya udah kayak apaan tau.
Atau mungkin ini salah satu cara semesta untuk menakdirkan saya sebagai Menpora periode berikutnya? –dilelepin di Sungai Musi.
Kalo dulu sih males banget karena harus cukuran hampir setiap hari. Ya, entah karena alat cukurnya yang kurang oke, atau emang sekedar karena malas.
Kalo sekarang? Gak usah ditanya, apalagi semenjak pakai Philips Aquatouch Electric Shaver, yang bisa dipakai dimana aja dan kapan aja. Bawannya pengen cukuran terus.
“Emang kayak gimana sih bentuknya Philips Aquatouch Electric Shaver itu?”
Penampakan Philips Aquatouch AT750
Gimana gak pengen cukuran terus kalo ngelihat bentuknya yang kayak gitu? Yaudahlah modelnya modern banget, pegangannya pun pas banget buat digenggam –ya, gak ada tangan pacar, shaver pun jadilah.
“Terus, emang kelebihannya apa aja sih Philips Aquatouch Electric Shaver itu?”
Eits, jangan salah! Banyak banget kelebihan alat cukur ini dibanding yang lainnya.
Philips Aquatouch Electric Shaver ini bisa dipakai dalam keadaan basah atau kering (entah pakai gel/foam atau tidak). Dulu, biasanya kalau cukuran dalam keadaan kering, daerah kulit yang dicukur pasti suka perih atau sakit, sekarang sih tenang aja.
Nah, karena Philips Aquatouch Electric Shaver ini tahan air, jadi kalo ngebersihin juga gampang, karena bisa disiram.
Terus, Philips AquaTouch Electric Shaver ini menggunakan Super Lift & Cut technology. Jadi, ada 2 buah pisau yang digunakan untuk mencukur. Yang pertama untuk memotong bulu-bulu di sekitar daerah yang dicukur, dan yang kedua untuk mengangkat bulu-bulu tadi, sehingga yang dipotong lebih dekat ke akarnya, biar hasil cukurannya jadi lebih bersih.
Udah gitu kepala pisau cukur Philips Aquatouch Electric Shaver yang bulat memberikan proteksi terhadap gesekan pada kulit dan mampu menyesuaikan dengan lekukan wajah. Jadi gak usah takut kalo kulit bakal kena sayat. No way lah!
Kalo soal daya tahan baterai? Tenang aja. Tinggal colokin charger-nya, selama 8 (delapan) jam, cukup untuk bercukur selama 40 (empat puluh) menit, atau setara dengan 10 kali cukuran, dan dapat bertahan sampai satu bulan dalam sekali pengisian. Tenang aja, nanti juga kalo low-bat bakal ketahuan, karena ada lampu LED notifikasinya. Seru kan?
Udah pasti Philips Aquatouch Electric Shaver ini keren banget. Udah modelnya canggih, gak butuh waktu yang lama lagi buat cukuran, dan yang paling penting bisa dilakukan dimana aja. Komplit!
“Terus nunggu apa lagi? Masih mau ngaku jadi pria modern, kalau belom pake Philips Aquatouch Electric Shaver?”