Tuesday, March 19

Selamat Ulang Tahun, @fiksimini!

Tuesday, March 19
Mulai dari semalam timeline lagi ramai sama ucapan ulang tahun buat @fiksimini. Tidak terasa, komunitas yang digawangi oleh Agur Noor, Clara Ng dan Eka Kurniawan ini sudah berusia tiga tahun.

Dengan tema-tema yang diberikan berbeda tiap harinya, kita dibebaskan untuk mengembangkan ide tersebut ke dalam bentuk cerita fiksi berisikan 140 karakter di Twitter.

Dan kata siapa imajinasi dibatasi hanya oleh 140 karakter? Coba baca sendiri @fiksimini yang dibuat oleh teman-teman di akun Twitter mereka.

Liar, out of the box dan ”Gila, kepikiran aja gitu ya!” –Itu reaksi saya tiap kali membaca tweet-tweet @fiksimini

Awal mula tertarik sama Twitter dan dunianya, ya gara-gara permainan kata-kata macam @fiksimini ini. Berhubung saya suka menulis, jadi kegiatan bikin @fiksimini ini semacam memacu kreativitas untuk bermain-main dengan aksara.

Tapi tidak berhenti sampai disitu saja. Banyak sekali cerita @fiksimini yang kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk kreativitas yang lain. Ada yang dijadiin cerpen, lirik lagu atau bahkan film pendek.

Nah, salah satunya ada cerpensini. Di sini kita bisa menemukan cerita pendek yang dikembangkan dari tweet-tweet di @fiksimini. Beberapa tahun lalu, beberapa cerita pendek berkesempatan untuk dibukukan (Rahasia Rindu –red)  –Alhamdulilah, cerita pendek yang saya buat salah satu diantaranya.

Tuh kan, kalau bukan karena @fiksimini, mana mungkin saya bisa bikin buku, ya walaupun cuma berkontribusi menyumbang satu cerita pendek, dan (mungkin) bukunya tidak terlalu dikenal orang banyak. Tapi, alhamdulilah, bisa punya karya.

Tapi beberapa tahun belakangan ini sih saya udah jarang mainan @fiksimini. Entahlah karena gak punya waktu atau emang udah males-malesan. Tapi beneran deh, minder sama yang bikin @fiksimini sekarang jago-jago banget.

Ternyata, eh ternyata. Kangen juga sih mainan @fiksimini.

Makanya, semacam ada ide, mumpung masih dalam suasana ulangtahunnya @fiksimini, mau bikin cerita pendek dari tweet-tweet @fiksimini ah, selama seminggu kedepan. Satu cerita pendek, satu hari.

Ya, hitung-hitung latihan menulis lah :)) Semoga gak putus di tengah jalan! HAHAHA!  *self reminder*

Mau ikutan? Yok!

Thursday, March 14

Thursday, March 14

"Karena jeda adalah energi."
- Salman Aristo

How Addicted You To Twitter?

Twitter
 
Just found the article from Twitter, –from Kang Gatot (@lazypod) timeline, if I was not mistaken. And so here I repost this on blog. HOW ADDICTED YOU TO TWITTER?
 
"50 Signs You're Addicted To Twitter."
 
1. Your "bathroom breaks" have increased by 140% since joining Twitter. – Not really

2. You've ignored incoming phone calls because you happened to be in the middle of composing a solid tweet. –Not Really

3. You've reached the point of actually rooting for red lights while driving.

4. You curse when the lights turn green. –Since am not riding my private vehicle, so am not into cursing. BUT I OFTEN TWEETING ONCE I GET ON THE BUS :))

5. Your Klout score has suddenly become more important than your credit score. –Not really

6. Your Twitter anxiety level has an inverse relationship with the battery power
 bar on your cell phone. –OF COURSE! LIKE WHO DOESN’T?

7. You've caught yourself thinking, "If it isn't on Twitter yet, it hasn't happened." –HAHAHA! YEARIGHT!

8. When you say "watch the game," you mean "read tweets about it."

9. When you instinctively know how many characters a sentence is without
looking.

10. You associate whales with Twitter more than with SeaWorld. –HAHAHAHA!

11. Whenever you play with your phone, the people you’re with automatically assume you’re tweeting. –Since I am single, I got no one to text with nor to call, so yeah, I am busy tweeting.

12. You accidentally add "@" before your name when filling out official documents. –HAHAHA! Sometimes.

13. Even though your parents told you to never talk to strangers, you agree to a #tweetup with followers.

14. You judge others based on what URL shortener or photo-sharing service they use. –OH, SORRY LOCKERZ USERS!

15. You judge people who include an underscore in their Twitter name because you know they were late to join.

16. You feel the need to secure a Twitter handle for your unborn child.

17. You get an adrenaline rush when your tweet comes to exactly 140 characters without any abbreviations or shortcuts. –HAHAHAHA! FROM THE HELL YOU KNOW THIS!

18. You frequently check your unfollowers just to make sure a notable follower
hasn't severed ties. A sigh of relief ensues. –Not really.

19. You've unfollowed people who rarely tweet as a way of improving your follower to following ratio

20. When you pay $15 for in-flight Wi-Fi solely to keep up with your timeline.

21. You view Facebook as the VCR of social networking sites. –Sorry, but I rarely open my Facebook these days.

22. You start losing touch with your non-twitter friends. –DAMN ITS TRUE! :))

23. You've woken up in the middle of the night, replied to a tweet, and then had to explain the next morning why you were on Twitter at 3am. –Not really! I just ended up scrolling my timeline if so.

24. After a good tweet you keep reloading your @ mentions hoping to see an RT pop up. –HAHAHAHA! Sometimes. Fakir mention, they said.

25. You know Jerry Seinfeld isn't THAT funny. Steve Martin still is. –Fact is, I don’t know them both. 

26. When you go to extreme and slightly dangerous measures to get a TwitPic.

27. You convinced your grandma to get on Twitter.

28. When your mom says she saw Chris Rock in the mall today, your response
 is "TwitPic or it never happened!”

29. You've asked your waitress for hashtags alongside your eggs & bacon.

30. You schedule your Direct Messages.

31. You pull over on the highway to tweet.

32. When you don't check in, you constantly feel out of touch.

33. During games, your 2nd screen is the television. –DON’T YOU AGREE THAT NOWADAYS, WATCHING SOCCER LEAGUE IS WAY MUCH BETTER THROUGH TIMELINE THAN TV? ALL HAIL TWITTER COMMENTATOR.

34. You save your best thoughts for tweets; not conversations. –Not really. But I tweet it right after I say it, sometimes.

35. When you pull into your driveway, you sit in the car for a last Twitter smoke.

36. Twitter has become an essential life element. Food. Water. Shelter. Twitter. –Can I add +1, please?! HAHAHAHA!

37. You had a dream that you had dinner with a celebrity you follow. –AGAIN, LIKE WHO DOESN’T?

38. Your @ symbol on your keyboard is starting to fade. –OH PLEASE DON’T!

39. You have a backup Twitter app. –UHM! Ubersocial, Twitter For Blackberry, SocialScope? You name it! As if we’re not cranky in case one of those apps didn’t work.

40. You submit customer service complaints to a company's Twitter handle instead of placing a call or writing a letter. –LIKE WHO DOESN’T!

41. Your business card lacks an email address, but has your Twitter name in bold. –I don’t have any business card, FYI.

42. You get angry when someone calls out your Twitter addiction. The more
addicted you are, the angrier you get.

43. You try to convert people to Twitter as if you work for Twitter -- and get paid a commission.

44. You still think adding "Tw" to words is clever. –HAHAHAHA!

45. You feel obligated to return someone's call or text because you know they've
probably seen you tweeting recently.

46. When anything of significance happens, your non-tweeting friends say, "Are
you gonna tweet about that?" –HAHAHAHA! YOU KNOW RIGHT!

47. You are already thinking of 3 people to share this list with who are worse than you.

48. You've gone back on your TiVo to take a picture of the weirdest fan in the stands.

49. You say the word Twitter at least 10 times a day.

50. If 15 of these rules apply to you, you have a borderline addiction. If 30 of these rules apply to you, you are officially addicted to Twitter. If 40 or more of these apply to you, you are a Twitterholic.
 

So, which one are you? :))



Berbalas Rindu (Surat Untuk Surga)

Halo, Pa.

Apa kabar di atas sana? Kami di bawah sini baik-baik saja. Walaupun kadang masih belum terbiasa. Masih terlalu cepat rasanya. Terlalu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, terlebih untuk diterima.

Oh iya, tau kan besok hari apa? Iya. SUPERSEMAR. Bukan, bukan tentang perpindahan kekuasaan politik apalah itu.

Tapi, Suasana Pernikahan Sebelas Maret.

Iya, kalimat itu yang tertulis di balik undangan pernikahan kita waktu itu, delapan tahun yang lalu.

Kamu masih ingat, kan?

Tapi justru bukannya merayakan hari jadi pernikahan kita besok, kami –iya, aku dan anak-anak, malah merayakan hari peringatan yang lain hari ini.

Ya, tepat sebulan yang lalu kamu pergi.

Kabar aku –yabegitulah, aku yakin kamu pasti mengerti. Dibilang baik, tapi dalam hati sebenarnya enggak. Dibilang enggak, tapi aku harus baik-baik aja. Operasiku berjalan lancar. Walaupun masih bed-rest dan belum bisa ngapa-ngapain. Seandainya ada kamu disini pasti rasa sakitnya gak akan sesakit ini.

Kabar anak-anak baik. Ada mamak tua dan Opungnya yang ngejagain mereka selama aku sakit.

Walaupun udah gak ada lagi yang ngajak mereka jalan-jalan kayak biasanya sering kamu lakukan dulu buat manjain mereka. Oh iya, si yang paling kecil, giginya udah tumbuh banyak, dan udah pintar tepuk-tepuk tangan. Ah, sayang banget kamu gak bisa lihat dia belajar berdiri.

Mereka rindu kamu. Aku apalagi.

Terus sekarang kamu ngapaian aja disana? Enak ya, sekarang bisa santai-santai jalan-jalan di Taman Eden. Hihihi.

Kalau dulu kamu kan sibuk banget. Bangun subuh, masak buat aku dan anak-anak, abis itu siapin mereka sekolah, abis itu ngurusin aku dulu sebelum kamu berangkat kerja.

Tuhan baik banget ya. Mungkin Dia tahu kamu udah capek, makanya Dia cepet-cepet panggil kamu buat santai-santai di atas sana.

Aku barusan check Facebook kamu, akhirnya memberanikan diri untuk membuka. Walaupun masih sedih lihat foto kamu, foto kita sebagai Profil Picture-nya. Banyak banget yang ngeraa kehilangan kamu. Wall Facebook kamu penuh sama ucapan dukacita.

Orang-orang ngerasa kehilangan kamu. Aku apalagi.

Pa, nanti kita sambung lagi ya. Ada suster yang datang buat check-up.

PS: Kalau ada kata yang lebih kuat dari rindu, anggap saja aku menggunakan kata itu untuk menggungkapkan rasa ini padamu sekarang.


Love,
Aku, yang menatapmu
dari bawah sini.

_____________________________________________________________

Halo, Ma.

Sebelumnya, lucu, betapa kamu sempet-sempetin nulis surat untuk aku ditengah-tengah menunggu suster untuk check-up.

Seperti biasa, hal-hal kecil yang kamu lakukan untuk aku, yang selalu sukses bikin aku enggak bisa lupa sama kamu dan delapan tahun pernikahan kita.

Walaupun keadaannya seperti sekarang.

Kabar aku disini baik-baik saja. Kalau boleh jujur sih, tapi plis jangan bilang-bilang sama Tuhan, aku bosan disini.

Habis enggak bisa ngapa-ngapain. Palingan cuma jalan-jalan di Taman Eden, Ngobrol-ngobrol ngalor ngidul.

Kalau boleh milih, aku mendingin di bawah sana; bangun subuh, siapin makanan untuk anak-anak, siap-siapin mereka ke sekolah, ngurusin kamu, baru berangkat kerja.

Tapi kan hidup bukan ujian pilihan berganda, yang bisa dipilih semaunya. Tetap aja Tuhan yang punya kunci jawabannya.

Aku rindu kamu dan anak-anak.

Aku cemburu sama kamu karena masih bisa main-main sama anak-anak. Masih bisa manjain mereka. Dan yang paling penting masih bisa lihat si yang paling kecil belajar ‘tata’.

Kirim salam buat mamak tua dan Opung yang udah jagain anak-anak ya. Bilang terimakasih juga sama yang udah ucapin turut berdukacita di Wall Facebook.

Ma, tulisannya dilanjutin nanti lagi dulu ya. Aku diajakin jalan-jalan ke Sungai Tigris sama Tuhan.

PS: Kamu harus kuat, Ma. Bukan buat aku. Bukan buat kamu. Tapi untuk anak-anak. Untuk kita.

Regards,
Aku, yang menjagamu
dari atas sini.


_____________________________________________________________

Karena sesungguhnya, rindu ini bukan lagi dipisahkan jarak. 
Melainkan oleh alam yang berbeda.

DRIVO JANSEN © 2014