Monday, July 23

Bertarung Melawan Waktu

Monday, July 23
 picture source from Google


Jarum jam terus berputar. Sama seperti bumi. Mereka tidak kenal apa itu rindu. 
Tapi aku pernah mengenalnya. 
Dulu, dulu sekali. 

Sekarang? 

Aku bertarung  melawan waktu. 
Hampir mati menunggu. 

Berharap semesta menjawab sesuatu. 
Ya, mungkin kamu memang sepantas itu. 


Thursday, July 19

Jessie J in Concert: Free Tickets and VIP!

Thursday, July 19
Ini emang kejadiannya udah beberapa bulan yang lalu. Maap, kalo baru sempet diposting sekarang.

Jadi pagi itu - Minggu, 19 Maret 2012. Enggak ngerti, angin apa yang tiba-tiba bikin gue semangat bener ke kampus, padahal udah enggak ada kelas. Niatnya cuma nongkrong di perpustakaan, sambil nyari bahan skripsi --sekali lagi, niat awalnya begitu.

Seketika langsung SMS Nana, siapa tahu mau ikutan juga. Dan ya, dia mau. Emang kayaknya semesta udah berkonspirasi.

Jadilah pagi itu kira-kira jam sepuluh-an, gue, Nana dan si Mawar --ini nama sebenarnya, bukan nama yang disamarkan! udah duduk manis di perpustakaan. Sungguh mulia sekali niat kami, bukan? --Ki Hajar Dewantara pastilah bangga sama kami saat ini.

Tapi tetep aja ujung-ujungnya yang fokus ngerjain skripsi cuma si Nana. Gue sibuk browsing sana-sana, setidaknya masih lebih mending daripada Mawar yang malah selonjoran nonton film seri vampir-vampiran. --Ah, seandainya Ki Hajar Dewantara tahu kalau ujung-ujungnya seperti ini. *dibedil*

Semuanya berjalan normal sampai akhirnya si Nana terima telepon, dari bosnya.

Dan seketika keadaan berubah.

"Kebetulan temennya bos gue gak bisa ikutan nonton Jessie J, kira-kira kalian pada mau gak? Tiketnya VIP pulak!" tiba-tiba si Nana nanya gue sama Mawar.

Dan kita berdua cuma bengong.
 
YA MAU LAH! MENURUT NGANA?!

"Emang kapan konsernya?"

"Nanti sore!"

Matik! Lihat jam, udah sekitar jam satu-an.

Dan pikiran dengan mudahnya ter-distraksi, sodara-sodara. Skirpsi dan segala macam hal yang berhubungan dengannya langsung sirna. Malah langsung cepet-cepet nutup laptop, siap-siap pulang. HAHAHA! 

Langsung pada heboh download lagu-lagunya Jessie J, lengkap dengan liriknya. Terimakasih, Mbah Google. Secara kita cuma hafal sama 'Price Tag' doang.

Waktu yang sisa, tetap dimanfaatkan keukeuh buat nyari video lagunya Jessie J di Youtube. Ya, itung-itung biar nanti gak bengong-bengong amat pas si Mbak Jessie nyanyi.

Akhirnya sampailah kami di JIExpo, udah rame aja gitu. Tapi beruntunglah dapat tiket VIP, jadi posisi kami berdiri lumayan dekat dengan panggung. Tak jauh dari tempat kami berdiri, ada para personilnya Tangga. Dan agak jauh di depan sana, dekat sekali dengan panggung, ada Jeremi Thomas yang lagi nemenin anaknya yang cewek dan temen-temennya nonton konser.

Berhubung ini masih dalam rangka acaranya PONDS Teen Concert, ada Afgan sebagai opening act-nya. Selain membawa lagu-lagu andalannya macam 'Panah Asmara', dia juga nge-cover beberapa lagu-lagu Top40 (pada masa itu) macam 'Without You'-nya David Guetta feat. Usher dan 'We Found Love'-nya Rihanna.

So far, he nailed it! Berhubung masih di awal-awal acara, orang-orang masih pada ikutan sing along. Ya, secara Afgan juga kali ya. 

Nah ternyata, selain Afgan ada satu lagi opening act-nya. Girlband, namanya Blush.

Jadi para personel girlband ini adalah gabungan dari hasil audisi di 5 negara di Asia; Jepang, Cina, Korea, India dan Filipina.

Udahlah kita gak kenal siapa mereka ini dan apa pula lagu-lagunya. Ditambah lagi penonton konser yang udah mulai bete karena nunggu kelamaan, yang ada waktu Blush ini tampil, malah disorakin. Kesian!

Tapi salutnya, walaupun mereka udah disorakin gitu, mereka tetep berusaha untuk menghibur, maksimal.

Gue dari awal emang sebenernya gak punya ekspetasi tinggi tentang konser ini, karena emang gak begitu paham sama apa aja lagu-lagunya Jessie J. Cuma 'Price Tag', tok!

Yang gue tahu, diajakin nonton gratis, dapat tiket VIP pula, ya okelah kalo begitu.

Sampai akhirnya Jessie J mulai tampil dan nyanyi. Dan seketika pemikiran gue berubah.

Her voice was amazing. And her performance too.

Satu hal yang gue suka adalah dia berinteraksi dengan penonton. Dan gue masih inget waktu dia joget-joget sambil nyanyi lagu reggae --lupa judul lagunya. Terus waktu dia nyanyi satu lagu sambil akustikan --lagi-lagi lupa judul lagunya! Maap! Didedikasikan buat seluruh fans-nya. Gue masih inget banget waktu dia suruh untuk matiin semua kamera dan lampu blitz, supaya bisa lebih ngerasain lagunya. The voice, the music and the lightning were amazing.

Dan sebagai lagu terakhir, dia ngebawain lagu 'Price Tag' sambil ngajak seorang ABG cewek naik ke atas panggung. Dan emang si ABG cewek ini juga pintar banget menangkap kesempatan, dia langsung potoan aja gitu sama si Jessie J yang untungnya ramah banget sama penggemarnya.

Terimakasih, Yaoloh! Akhirnya gue ikutan nyanyi juga, Yaoloh! Cuma di lagu ini doang. HAHAHA!

And I had fun. So much! Free VIP ticket and a good concert. Couldn't ask for more.

Note: Terimakasih, Nana untuk tiket konser gratisnya. Ditunggu tiket-tiket konser gratis berikutnya! 

*ditombak*






Wednesday, July 18

Write, Like No One's Watching.

Wednesday, July 18
Dua hari ini seru sendiri. Dari siang kemaren sampai sore ini, kerjaan gue cuma blogwalking, jalan-jalan ke blog orang --Udah, please, gak usah tanya apa kabar sama sripsi! Yes, you're welcome.

Awalnya gak sengaja ketemu sama alamat blognya Mbak @teppy87, takjub sama tulisan-tulisan mulai dari quotation, daily life, music gig sampai traveling log. Diuraikan dengan bahasa yang santai tapi tetap asik sampai gue gak sadar ternyata udah lewat jam dua pagi, akhirnya selesai baca hampir keseluruhan postingannya si Mbak Teppy. Nih, kalau yang mau mampir, monggo - bit.ly/9Z9weh.

Dari blognya Mbak Teppy itu, ujung-ujungnya blogroll dari blog yang satu ke blog yang lain. Rasanya kayak ketemu taman baru dengan berbagai jenis tempat bermain di dalamnya. Mulai dari postingan hal-hal printilan yang (kadang) kurang penting (but somehow funny) sampai yang bener-bener menambah pengetahuan, dengan berbagai jenis gaya penulisannya.

Dan gue merasa terinspisari --Bukan lebay, tapi ini beneran.

Kalo dilihat-lihat dari awal, isi postingan gue di blog ini awalnya cuma puisi-puisi galau atau kumpulan cerpen --Itupun, cerpennya bisa dihitung dengan jari. Kalaupun ada beberapa tulisan yang berhubungan dengan current issue yang beredar di masyarakat dan juga review kecil-kecilan. Tapi ya, itupun juga jarang sekali. 

Kemudian sempat fakum beberapa saat dari kegiatan tulis-menulis di blog, dikarenakan kesibukan di kantor --Bukannya sok sibuk, tapi emang beneran! Berangkat kantor pagi, pulang udah malam bener. Dengan segala invoices yang se-keranjang cucian, udah gak kepikiran lagi mau nulis apaan.

Malah bisa dibilang, akhir-akhir ini gue udah jarang nulis puisi-puisi galau atau cerpen karena emang lagi gak tahu mau nulis apaan. Ini kayaknya fungsi otak bagian galau lagi kurang berfungsi akhir-akhir ini.

Tapi emang sih, gue selalu percaya kalau nulis hal-hal yang berhubungan erat dengan kegalauan dan percintaan macam gitu, emang harus dari hati. Makanya ada yang pernah bilang, "saat yang paling tepat untuk menulis adalah ketika lo lagi jatuh cinta atau waktu lo lagi patah hati!" Ibaratnya, kalau isi hati emang lagi gak galau, mau dipaksain nge-galau juga tetap aja gak bakal bisa. Kalaupun dipaksakan, jatohnya yagitudeh-tau-kan-maksudnya.

Makanya kalau lihat postingan tulisan saya beberapa bulan terakhir, isinya kalau enggak tentang review ya current issues. 

Anyway, setelah dua hari ini berkunjung ke berbagai macam jenis blog, akhirnya dapat hidayah buat mulai untuk nulis apa aja yang tiba-tiba terlintas di kepala. Bebas.

Biarkan pikiran, yang menuntun jari-jemari terbang berkeliling dunia. Mengendarai aksara dan tanda baca.

Friday, July 13

Tiba-tiba Kangen Opung!

Friday, July 13
Seberat-beratnya rindu adalah yang sampai mengeluarkan air mata.

Seketika rindu datang menyergap tiba-tiba. Ya, menghunus tepat di jantung jiwa, menguraikan air mata. 

Kalian pernah mengalami  seperti hal di atas? Saya, saat ini. Enggak tahu kenapa tiba-tiba jadi melankolis begini, dan ujung-ujungnya nulis beginian di blog ini.

Tiba-tiba kangen banget sama Opung.

Ini udah lebih enam bulan Opung gak pulang. Entah dia mau nyaingin Bang Toyib apa gimana.

Awalnya Opung ikut berangkat pulang ke Sumatera Utara soalnya ada pesta adat salah satu saudara di sana. Eh tapi ternyata ujungnya ikut nemenin anaknya (Inanguda saya, --adiknya mama), yang ternyata juga lagi lahiran. Jadilah dia lagi asyik ngebantuin jaga cucu barunya sekarang. Lumayanlah, ada mainan baru.

Dan saya ini kangennya udah sampe ke ubun-ubun sama Opung. Biasanya jadwal saya telpon Opung itu tiap hari Jumat malam atau Sabat pagi.

Tapi ada jeda waktu yang agak lama kita gak telponan, sampai akhirnya minggu lalu saya telpon beliau. Begitu diangkat, dia cuma bilang,"Udah lupa lah ya sama Opung, hampir seabad gak pernah telpon lagi! Iyalah udah gak ingat sama Opung!". Dan saya cuma bisa bales, "Opung lah yang udah lama sama aku. Gak pulang-pulang lagi!" Dan kemudian hanya tawa kami yang terdengar sesudahnya.

And that's just priceless.

Hampir setengah jam kami ngobrol. Satu pertanyaannya yang selalu bikin saya sedih tiap kali dia bertanya, "Udah gimana skripsi mu, Amang?!".

Dan sekali lagi, saya cuma bisa ketawa sambil bilang, "Ya Opung doain, lah!". Berusaha membesarkan hatinya. Saya yang sedih padahal, kalau tiap kali Opung bertanya tentang hal itu.

Hari ini harusnya saya sudah wisuda. Kalau saja pembahasan skripsi saya diulang dari awal oleh dosen pembimbing. 

Satu hal yang menghibur dan memberi cukup kelegaan ditengah skripsi saya yang entah-kapan-selesainya ini, adalah ketika saya menceritakan hal itu kepada Opung. Dinasehatin ini-itu.

Tapi justru hal-hal semacam ini yang bikin saya rindu beliau.

Entahlah, tapi saya merasa kuat ketika Opung yang berdiri di samping saya. Dan ketika mengetik kalimat ini, air mata terurai mengalir di pipi saya. Betapa lemah saya sekarang, karena ketidakadaan beliau disamping saya.

Mungkin besok saya akan menelpon beliau. Bertanya bagaimana kabarnya. Sedang apa dia. Apa saja yang sudah dilakukannya sepanjang minggu ini. Mencoba untuk menjaga nada suara saya setenang mungkin, mengisyaratkan bahwa saya baik-baik saja disini sekarang.

Berat memang. Tidak mudah.

Tapi akan terbalaskan walau hanya mendengar suara, tawa dan nasehatnya, walaupun dari jarak jauh, hanya lewat pesawat telepon.

Doa saya malam ini, Tuhan beri umur panjang dan kesehatan sama Opung. Beri saya waktu untuk membahagiakan dia. Amin!



Tuesday, July 10

Semangat Menuju DKI 1 - Gue Pilih Nomor 5!

Tuesday, July 10
Dan ya, besok udah 11 Juli 2012. Saatnya warga Jakarta nyoblos, milih Gubernurnya! Udah siap? Udah tahu mau nyoblos siapa? Apa jangan-jangan masih bingung siapa aja calon gubernurnya?

Nih, buat yang mungkin belum tahu siapa aja kandidat Calon Gubernur DKI yang dicoblos besok: http://bit.ly/MWAdUI 

Jalanan di Jakarta yang selalu macet dan gak aman, banjir, transportasi umum yang makin buruk, pejalan kaki yang diambil hak-nya oleh pengendara motor yang 'seenak udel'-nya melintas di trotoar, masih sedikitnya ruang terbuka hijau untuk publik, makin merajalelanya mall dan pusat perbelanjaan dan masalah kesenjangan sosial lainnya.

Capek sama hal-hal diatas? Capek aja apa capek banget?

Makanya, ayok besok kita sama-sama bikin perubahan. Kita sama-sama datang ke TPS buat ikutan nyoblos.  

Jangan sampai Golput dan gak nyoblos! Gunakan hak pilih kalian. Atau besok-besok gak usah protes dan ngedumel di Twitter dan Facebook kalo Jakarta macetlah-beginilah-begitulah kalo kalian gak ikutan nyoblos.

Ibaratnya, kalau pun kalian masih gak tahu mau pilih siapa, yang penting datang aja ke TPS dan ikutan nyoblos. Walaupun semua calon dicoblos -atau surat suaranya dibikin gak sah; jangan sampai surat suara kalian kosong. Daripada nanti surat suara yang kosong justru dipakai untuk suara-suara curang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab?

Saya? Pasti nyoblos lah.

Saya besar dan tinggal di Jakarta. Saya ingin kota ini lebih baik lagi. Maka dari itu diperlukan pemimpin yang punya integritas, jujur dan peduli sama rakyat. Bukan pemimpin yang deket-deket udah mau pemilihan baru mulai repot berbenah ini-itu.

Terlepas dari Calon Gubernur nomor manapun; terus terang aja, saya sudah cukup capek sama segala hal yang berhubungan dengan partai politik dan segala macam kebusukannya. Cuma gara-gara kepentingan beberapa golongan berbungkus politik dan berembel-embel partai, semua cara dihalalkan, mendahulukan kepentingan partai diatas kepentingan kepentingan umum.

Jakarta bukan milik partai. Tapi milik rakyat. Dengan berbagai jenis masyarakat yang heterogen dan tinggal di dalamnya, diperlukan pemimpin yang bisa mengakomodir seluruh kepentingan rakyat. Bukan kepentingan partai.

Maka oleh karena itu, terlepas dari seberapa kompeten Calon Gubernurnya, tapi kalau sudah di back-up oleh partai, ujung-ujungnya adalah kepentingan balas budi di atas segalanya. Dan buat saya, itu sama aja: Nol besar!

Untunglah, masih ada calon independen di Pilkada DKI Jakarta kali ini. Faisal Basri dan Biem Benyamin, diantaranya.

Yang tidak perlu membayar utang balas budi kepada partai manapun dan tidak akan berdiri di atas kepentingan politik manapun. Hanya kepada rakyatnya sajalah dia berutang janji yang akan ditepatinya.

Ya, berdaya bareng-bareng menjaga Jakarta, seperti katanya. 

Tulisan terkait mengenai Faisal Basri & Biem Benyamin -tentang sosok, semangat, maupun programnya, monggo silahkan mampir kesini: 


( sumber tulisan terkait: @dianparamita - http://bit.ly/NkUn5E )



DRIVO JANSEN © 2014