Thursday, September 20

Ketika 'Perahu Kertas' Berlayar di Bioskop

Thursday, September 20
Dan akhirnya film Perahu Kertas, adaptasi dari salah satu novel best-seller karya Mbak Dewi 'Dee' Lestari dengan judul yang sama, tayang juga.

Kamis, 16 Agustus 2012, Film ini tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia. Dan kebetulan juga ada book-signing plus meet and greet bareng Mbak Dee dan cast film Perahu Kertas di Gramedia Matraman. Enggak tahu kenapa, tapi hari ini rasanya excited banget.

Setelah baca novelnya sekitar tahun 2009 yang lalu, yang ada di kepala hari ini cuma, "Pokoknya harus nonton film ini! HARUS! Terus abis itu ke Gramedia Matraman buat ketemu Mbak Dee dan minta tanda tangan!'.





Dan jadilah demikian. It was a total fun! The movie was good and yes am finally met Dewi Lestari in person. YEAY!

Setuju dengan yang di bilang sama Mbak Dee waktu meet and greet kemaren, kalo kita gak bisa secara langsung membandingkan buku dan film-nya karena ini dua media yang berbeda.

Bisa dibayangin kalo filmnya sesuai dengan detil bukunya, mungkin pas keluar dari bioskop, saya bakal sambil gandeng tangan anak kecil, yang tak lain dan tak bukan adalah anak saya sendiri. Emang calon ibunya udah ada, Driv? Ya karena itu tadi, durasi mungkin akan sangat lama.

Kalo soal bukunya? Udah jelas, keren banget. Versi lebih sederhana dari seorang Dewi Lestari, yang biasanya tulisan beliau ini agak berat, tapi di buku ini cukup ringan. Khas anak muda, namun tetap bukan drama-drama cheesy percintaan.

Nah kalo filmnya?

Suka banget sama skenarionya. Mungkin karena yang nulis script-nya Mbak Dee sendiri juga, jadi bahasa yang digunakan pun bahasa buku. Dan dia semacam udah tau tiap-tiap karakter mau dibawa kemana, jadi pas aja gitu skenarionya.

Dan soundtrack-nya enak banget. Maudy Ayunda ini suaranya teduh banget ya.

Ya, walaupun plotnya agak terburu-buru sih ya. Tapi masuk akal sih, gak bakalan kelar film-nya sampai tahun depan, kalau detail alur disesuaikan dengan yang dibuku.

Cuma ada adegan yang gak cukup masuk akal yang harusnya gak usah ada di film ini. Misalnya, pas Kugy bikin sign radar Neptunus waktu lagi meeting di kantor sama Remi. Agak lebay gak sih, pas lagi hectic-hecticnya meeting gitu tiba-tiba lo bikin sign kayak gitu? Dalam kehidupan sehari-hari mungkin bukannya lo terlihat unyu, yang ada lo langsung disuruh keluar dari ruang meeting sama bos lo saat itu juga. Or worst, mungkin akan dipecat.

Overall sih, film ini sangat menghibur. Ditengah-tengah genre film horor berbalut porno yang lagi marak di bioskop tanah air, setidaknya ada tiupan angin segar dengan beredarnya film ini. 

Apalagi bagi mereka-mereka yang sudah baca bukunya dan memang sudah menunggu sekali filmnya.

Ibaratnya Perahu Kertas ini agama, saya pasti udah jadi haji yang mabrur. Baca bukunya udah, Nonton filmnya udah. Ketemu, foto bareng dan dapat tanda tangan penulis bukunya juga udah.

YEAY!



No comments:

DRIVO JANSEN © 2014