Thursday, October 6

Pesan Dalam Sepotong Telur Dadar

Thursday, October 6
Pasar sudah ramai sepagi ini. Dan aku sudah siap dengan keranjang belanja dan notes kecil berisikan apa saja yang akan dibeli.

Aku mulai memberi tanda centang pada barang-barang di dalam list yang sudah kubeli. Dan, selesai!

Sekarang waktunya ber-eksperimen di dapur, pikirku.

Kupecahkan beberapa butir telur. Kukocok singkat. Kutambahkan sedikit garam dan kornet sebagai variasi. Begitu pula dengan irisan cabai yang dipotong kecil. Lalu kumasukkan dalam wajan yang sudah berisi minyak panas. Siap untuk digoreng.

Voila! Jadilah telur dadar pertama buatanku.

Kumasukkan ke dalam kotak makan dan kubungkus dengan pita.

Kutempelkan sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun di atasnya.

"Selamat ulang tahun ayah, Ayah pasti sekarang bangga sama aku!" ucapku dalam hati.

Kuletakkan kotak makan berisi telur dadar tadi di atas nisan kubur ayah.

"Semoga ayah gak keasinann yah!" tak terasa air mata meluncur cepat dari pipiku.

Hari ini tepat hari ulang tahun ayah. Dan aku tahu di atas sana Ia pasti bangga padaku sekarang.

"Anak cewek itu mbok ya bisa masak! Ya minimal bikin telor dadar!" itu pesannya yang masih terngiang-ngiang di kepalaku hingga kini. Dan aku sudah menunaikannya.

No comments:

DRIVO JANSEN © 2014