Saturday, October 1

Ritual Malam Minggu

Saturday, October 1
Matahari tampak lewat celah jendela. Dia seolah mengejek aku yang masih tergeletak pasrah di atas buntalan kapas ini.
09.45
Aku melihat jarum jam. Untung hari ini hari Sabtu, hari paling nikmat diantara hari lainnya karena aku bebas menikmati hidup tanpa harus diburu oleh waktu. Dan ini yang paling nikmat, tak perlu repot-repot mandi pagi.
Hampir setengah jam aku berguling-guling di atas kasur, kesana-kemari.
12.05
Apa? Ternyata mataku tertutup kembali rupanya. Entah mantra apa yang dirapal oleh kasur hingga mataku lengket dibuatnya? Malaskadabra, mungkin.
Kurasa, kalau saja perut ini tak meraung-meraung berteriak kelaparan, mungkin aku tetap lebih memilih masih berdiam di atas kasur ini.

13.25
Mana telepon genggamku? Sudah hampir setengah hari, kenapa dia tak menampakkan tanda-tanda kehidupan?
Sekalinya dia berbunyi, SMS dari operator seluler ternyata.
Perasaan paling perih dari seorang jomblo adalah perasaan akan kurangnya perharian.
13.55
Aku mulai menyalakan layar segiempat berukuran dua puluh satu inchi. Namun berkali-kali juga aku menekan tombol angka pada remote-control. Tidak ada tayangan menarik. Hanya ada tontonan sampah? Kenapa harus ada tayangan berita di hari yang seharusnya dipenuhi suasana santai macam begini?
15.45
Aku kembali melirik telepon genggam. Berharap ada secercah harapan, siapa tahu ada SMS nyasar berujung pacar. Bukan, ini bukan tentang rhyme.
Ternyata masih tetap kosong.

17.05
Hah? Ternyata sudah jam segini. Sebentar lagi aku akan melaksanakan ritual malam minggu. Ya, ritual.
Jika melihat frekuensi betapa sering aku melakukannya.
Sial kalian! Jangan menertawai aku. Kalian pikir hanya karena aku jomblo, lantas aku tak bisa bermalam-minggu?
17.15
Aku buru-buru mandi. Tak pernah aku sesemangat ini kalau berurusan dengan hal yang satu ini.
17.35
Aku sudah bersiap. Pakaian terbaik yang kukenakan. Parfum sudah kusemprot berkali-kali.
Pria mana yang mau mengecewakan teman kencannya?
18.00
Matahari sudah kembali ke peraduannya. Pertanda sudah memasuki Waktu Indonesia Bagian Malam Minggu.
18.50
Baiklah, saatnya aku berangkat. Meninggalkan dunia nyata. Menuju dunia maya. Selamat melaksanakan ritual malam minggu, semuanya!

1 comment:

elna said...

monyoongg gw ngakak ngakak baca postingan lo! :)))

DRIVO JANSEN © 2014