Monday, July 26

Malaikat Itu Ada, Ia Nyata

Monday, July 26
Ternyata malaikat itu benar adanya.
Aku pernah melihatnya.
Sering.

Senyumnya,
lengkung bibir terindah
yang selalu mendorongku
untuk membahagiakannya.

Jemarinya,
jari terlembut
yang selalu kugenggam dikala aku kecil
sebelum mata ini terlelap.

Matanya,
pancaran tertulus
akan sebuah kejujuran.
tentang harapan dan keadaan.

Lututnya,
dengkul terkuat
yang selalu bertelut menyebut namaku dalam doa.

Daya pikirnya,
otak tercepat
yang mampu menjangkau hari esok
dalam kematangan perhitungan.

Bibirnya,
pisau tertajam
yang mampu menajamkan otakku yang kadang tumpul.

Aku berterimakasih pada Tuhan
karena telah mengirimkan malaikat itu.

Menenangkan tangisanku saat bayi.

Mengajari aku merangkak.

Menyuapi aku, saat aku mulai merasakan matangnya padi untuk yang pertama kali.

Mengantarkan aku memakai seragam putih-merah.

Melihat pertumbuhanku hingga detik ini.

Bahkan berbagi kasur denganku kadang.

Akulah kesayangannya.

Dan dia adalah kesayanganku.

Hanya satu pintaku,
Tuhan berikan kebahagiaan padanya.
Sama seperti kebahagian yang dia berikan padaku.

Aku tak tahu apa yang akan terjadi
kalau sampai harus berpisah,
dengan malaikat penjagaku itu.

Betapa deras tumpahan air mata ini.
Betapa pedih duka ini.
Betapa kelam hidup ini.
Nantinya.

Aku tidak mau.

Tapi aku tidak tahu.

Yang masih bisa kulakukan hanyalah.
Menebarkan benih kebahagiaan serta,
Menyulam senyum di bibir tuanya.

Menikmati setiap detik
kebersamaan kami. Aku dan dia.

Selama darah masih mengalir di nadinya
dan nafas masih singgah di paru-parunya.

Dan oh ya,
Ternyata malaikat itu punya nama.

Dia, Nony Sarah br. Manullang.
dan sering kupanggil dia, Opung.




No comments:

DRIVO JANSEN © 2014