Sunday, May 30

Bermain Bersama Matahari : Cinta Adalah

Sunday, May 30

'Matahari, apakah kau tadi ikutan membaca hashtag #cintaadalah?' tanyaku sambil mencolek matahari di ujung dunia sana.

'Tidak! Apa ada yang salah dengan itu?' matahari kembali bertanya.

'Kalau menurutmu, apa arti cinta itu?' tanyaku kemudian.'

Akupun tak tahu' Matahari menggelengkan kepala. 'Lalu apa yang kau rasakan terhadap pelangi? Bukankah itu cinta?'.

'Bukan,itu perasaan sayang!' jawabnya. Dan aku mulai bingung.

Muncul anonim baru lagi. Sayang.

'Apa bedanya sayang dan cinta?' tanyaku.

'Cinta itu hanya milik Tuhan. Sempurna adanya. Kalau sayang itu ya takdir kita. Milik manusia.' matahari mencoba menjelaskan.

'Lagipula, sayang itu cara kita meraih cinta! Kamu paham kan maksudku?' tambahnya. Aku masih terdiam, bagai mengikuti mata kuliah umum.

'Setiap sensasi rasa yg mengalir cepat dr tumit hingga kepala atas detil momentum itulah yang kita cari. Bagai candu. Bernama cinta!'

'Tapi tak apa jg kalau kau mengatakan cinta itu sayang. Yah, hampir mirip lah! Sebelas dua belas,' jawab matahari berkelakar.

Kami tertawa. 'Baiklah aku mengerti maksudnya. Tuhan cinta kita. Dan kita harus membalasnya dengan menyayangi sesama?' tanyaku.

'Kalau cinta milik Tuhan,bukankah manusia juga adalah milik-Nya?' lanjutku.

'Anak pintar,' jawab matahari sambil mengusap kepalaku.

'Baiklah,aku pamit dulu!' kataku. Matahari bingung, 'Mau kemana kau terburu-buru?'.

Sambil senyum kujawab, 'ke dunia mimpi, mencari cinta!'.
DRIVO JANSEN © 2014